Semenjak Luka Kunamai Doa, Aku Tahu Kehilangan Tak Lagi Butuh Air Mata


Ada luka yang mungkin tercipta dengan sengaja oleh kamu, tapi banyak luka yang kamu ciptakan dengan sengaja, bagiku itu luka tapi mungkin kamu menganggap itu hanya sebatas hal yang biasa yang sering kamu lakukan, ini hati bukan untuk kamu lukai, seolah kamu manis di perjumpaan saat itu, namun akhirnya kamu pula yang memberiku kepahitan, aku mungkin telah salah jatuh hati padamu namun aku tidak mau menganggap itu sebagai hal yang rumit, kesalahan bukan untuk disesali, namun kesalahan adalah langkah awal untuk aku semakin mendekatkan diri pada ilahi.

Semenjak luka-luka itu kunamai doa, aku sering bermunajat meminta maaf untuk diriku sendiri pada Tuhan, aku tahu kehilangan adalah hal yang paling menyakitkan, tapi aku sadar tidak semua kehilangan harus berujung dengan derai air mata, cukup dengan pasrah aku merasa ini jalan terbaik Tuhan untukku, dan semoga ada jalan yang lebih baik di esok hari.

Menutup hati bukan cara yang terbaik, tapi terlalu membuka ruang dalam hati juga bukan hal yang semestinya aku lakukan, aku berjalan sesuai dengan yang aku inginkan, aku selalu mengadu pada Tuhan manakala hati ini mulai menemukan tambatannya, aku pasrah terhadap apa yang telah direncanakan Tuhan untukku, dan pada akhirnya hidup ini bukan untuk kemu lukai tapi harus kamu syukuri.

Perasaan yang semakin hari semakin membaik adalah imbalan karena aku telah mengganti luka-lukaku dengan deretan doa pada Ilahi, dan sekarang aku menyadari bahwa kehilangan tak harus membutuhkan tangis air mata, semuanya kembalikan lagi pada sang Maha pengatur takdir kita.

[Jakarta, 20 Maret 2011]

Bagikan

Jangan lewatkan

Semenjak Luka Kunamai Doa, Aku Tahu Kehilangan Tak Lagi Butuh Air Mata
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.